Dibalik cahayanya  

Diposting oleh Achmad Fauzi

Photobucket
Sekilas nampak seperti perempuan biasa. Raut yang sama, tanpa muram. Berjalan kecil di tengah keramaian. Seolah menari-nari, riang ditiap pandangannya.

Aku tak tahu, aku tak mengenalnya. Seiring waktu, cahayanya mulai nampak begitu indah. Cahaya lembut, halus, bagaikan sutera yang jatuh ke telapak tangan.

Tatkala roda empat berjalan, berjajar dia dibaris 3 dari rentetan kursi kendaraan ini. Jauh, remang lampu yang padam. Dibelakang tertawa, menghilang dari kejenuhan warna-warni.

Saat turun pada satu lokasi. Ramai bersama menuju jalan sang pengiring. Ada satu dari sekian perempuan yang mengeluarkan sisa makanan dalam tubuhnya, tiada yang menghampiri. Seharusnya pengiring membantu dia dalam menghilangkan jerit payah kotoran perut, kotoran yang keluar lewat mulut akibat dari jauhnya perjalanan.

Namun, ditengah sesakku melihatnya, nampak cahaya perempuan itu. Perempuan tersebut keluar dan mulai meringankan jerit perutnya. Seolah aku ingin mengucapkan terima kasih atas kepadanya, kini aku bisa tersenyum, ketika cahayanya bermain kecil didepan mataku.

Palangkaraya, malam tanpa pagi  

Diposting oleh Achmad Fauzi

Malam yang tiada henti. Kota Palangkaraya mengahadirkan sejuta warna bagi sejuta harapan. Aku berada di sudut lampu bundaran kota. Penjajah makanan siap meluangkan sajinya pada setiap jiwa hampa sang malam. Berjajar nan rapi penuh dengan rona sang bidadari.

Sesak terasa nikmat. Aroma kopi menyeruak dimana-mana. Cita rasa yang mulai menggelinding tatkala lidah menyantap berbagai hidangan. Kawan menjadi pelipur lara bagi keadaan malam ini.

Coba deh singgah di kota Palangkaraya. Kamu pasti tidak akan bisa melupakan derai setiap tawa, kala malam kau habiskan di bundaran kota. Lalu lalang takkan mampu membiaskan rasa, lalu lalang hanya menjadi bahan bagi jutaan palang pintu surga. Nikmati saja dan tertawa sambil menari bersama hembusan malam demi malam. Tiada lagi sang fajar, embun sudah hilang oleh rasa yang menyejukkan derainya bundaran. Bersama kawan-kawan menghabiskan malam.

Jika anda ke Kalimantan, atau sedang berencana ke Kalimantan Tengah. Coba tengok saudaramu di tengah kota, pada malam hari. Datang dan ungkapkan pada riuhnya malam di bundaran, niscaya semua kepenatan akan terasa hilang oleh luapan hati yang selalu tersembunyi. Nusantara akan selalu indah dan berseri, oleh tawa kesetiaan anda pada Indonesia.

Dibalik warna putih  

Diposting oleh Achmad Fauzi

Sekilas wajahnya muram. Tanpa sebab, tanpa alasan. Dari dekat terlihat galau yang begitu dalam. Curiga lagi dalam bingkai merahnya.

Putih yang diinginkan, selalu menjadi aral bagi dirinya. Putih bagian dari dirinya.

Semenjak bertemu dengan kegelapan, sirnah sudah apa yang menjadi bagiannya. Dia begitu marah, dan benci dengan kegelapan. Baginya dunia ini mesti putih.

Aku tersenyum, aku diam. Tanpa gelap bagiku putih takkan ada artinya, demikian sebaliknya. Begitu sempurna ciptaan Tuhan. Diantara keduanya terselip warna dasar sifat manusia. Warna bagian dari kehidupan anti tebang.

Angel of the Streets  

Diposting oleh Achmad Fauzi

Awareness of the existence of an increasingly fragile. In the desolate unrelenting power akan I think the Creator. This entity may be empty or only part.

At semarang city, Central Java. In fact-finding trip. I was in the room full of buildings. Nothing must go again. During the morning, sweat in solitude.

I make every body this tripe. Start my open door, and exit. Today I need to make searching for news, to the institutions of government there.

Early in the morning, hour hand indicates the time at 6 western Indonesia. I ride the small bus berarah to the western part of the city, still in the city of Semarang. I am still new here, I play in the play-like children play gasing. until the mother came out.

Mother coffee merchant, in the middle of the city. He saw himself, appears to clean the remains of the dirt on the plates and glasses. Take me to him, and buy a cup of coffee. With the delicate mother is making coffee.

While he see me weird, because I like it when people do not know the direction. "How where brother?" (The mother respond.

I replied, "I would like to Forestry, in Dr Soetomo of street ?". "Simply take bus yellow, later through here, waiting just moments?" (The mother answered, while indicating the direction my purpose)

Far in the heart, I smiled. Suddenly glass containing coffee, right in the side I fall. I apologize immediately, and then I spend the money 5 thousand to replace the broken glass.

But the mother refused the money of five thousand that I provide. He said: "This is the price glasses 1500 Be just."

During the trip I do not have a such. A mother who only sells coffee, but very honest and respect the people that are far and he has not been met.

If he read this paper, I want to say thank you. Mother is a person in The Olympian gods.

Anak-anak Desa Sumbergondo  

Diposting oleh Achmad Fauzi

Berangkat dari semakin terpuruknya pendidikan yang ada di Indonesia, terutama di pedesaan. Hanya masyarakat yang kaya dan berduit saja yang bisa menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga pada masyarakat desa yang miskin, mereka tidak mampu untuk membiayai pendidikan anaknya. “ lebih baik bekerja nak… dari pada sekolah tinggi-tinggi yang akhirnya nganggur.”

Jadi orientasi orangtua sekarang, sekolah hanya merupakan ajang untuk pencarian kerja, dan bukan untuk mencari ilmu pengetahuan ataupun pengembangan potensi diri. Padahal, banyak anak-anak yang mau dan menikmati waktu luangnya untuk belajar bersama dalam sebuah komunitas belajar bersama.

Kondisi Pendidikan di Desa
Masyarakat desa Sumbergondo yang notabene mayoritas masyarakat petani sayur ataupun buah-buahan, yang berjuang untuk sebuah generasi yang progresif serta visioner tentang sebuah ilmu pengetahuan. Terlebih pada kondisi alam yang kian tak menentu, yang menjadikan orangtua mereka harus menghabiskan waktunya dikebun atau diladang untuk bekerja.

Anak-anak sebagai simbol peradaban baru sebuah bangsa, hanya menikmati belajar mereka di sekolah, dan dibatasi oleh jam sekolah dalam belajar. Keingintahuan anak yang semakin hari tidak mampu terjawabkan oleh orang tua atau guru mereka, menjadikan mereka sosok yang minder (kurang pergaulan), sehingga rasa ingin tahu yang ada di benak mereka hanya menjadi simpul-simpul syaraf yang menggumpal.

Seperti kita ketahui, sistem pendidikan kita yang masih bersifat sangat kaku, birokrastis dan sentralistik. Seorang guru harus menaati berbagai macam aturan, mulai aturan dari kepala sekolah, dinas pendidikan, belum lagi dengan penerbit buku (pemodal). Hal ini, menjadikan kreatifitas dalam dunia pendidikan kita menjadi statis, sehingga murid atau siswa hanya di jadikan sebagai alat kepatuhan dan tidak bisa mengembangkan potensi yang ada dirinya (mirip ajang bisnis, yang keuntungannya pada orang tententu saja).

Dengan permasalahan yang semakin rumit ini, anak akan selalu menjadi bagian yang terpinggirkan, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah strategis dalam upaya mengembangan potensi anak. Sehingga kretifitas dan kemampuan potensi mereka, akan menjadi jawaban bagi kemajuan desa, bangsa dan alam semesta.

Impact of Global Warming Issue  

Diposting oleh Achmad Fauzi

Global warming or global warming is now a central issue for the world. Along with the issue is global warming. Global warming in the impact of climate change, and has been produce changes the impact of disasters everywhere.

If the observed more, what benefits the global warming issue for communities around the forest?. Communities around the forest basically is a community that inhabit the area around the forest for many years. Society of simplicity, in applying the values in the treated forest. People who do not know - supine, what's that about global warming or global warming.

Science and technology has hurt scheme of the process natural a forest. Science & Technology has been the progress to the brink anaesthetize nusantara be done for, the archipelago was full of natural wealth, such as oil, tin, gold, coal, flora, fauna, etc.. all of which we find that many in the forest. Now only ruins-ruins the dark rich natural history of Indonesia.

Dynamics of building a civilization, in the face of reality so cruel, treatment of the authorities to forests and forest communities, have made this nation akan poor natural resources, because of the poor to enjoy the wealth that is not public, but will enjoy the wealth that is only the authorities.

Global warming issue is just a scheme of oppression in society, there are many factors why the global warming issue is a form of oppression. One is, a lot of professional roll system to create environment-friendly agriculture, such as the use of organic fertilizer, organic plants, organic fruit, organic to market-friendly environment. Hegemony organic market is just a taste of the rich, because the agricultural system in manage organically Price very expensive.

Communities around the forest until now, whether the goal of the global warming issue that is often in discussing the policy holder, the academics, the intelectual? Because people around the forest does not need a cool language like "global warming", people around the forest only need one, namely: forest, source of life our children and our grandchildren

Forest in Java  

Diposting oleh Achmad Fauzi

Currently the state has 10 percent of the world's tropical forests remaining. Indonesia original forest has lost 72 percent of [World Resource Institute, 1997]. Logging in Indonesia is not restrained during the decades has caused a shrinking tropical forests and the damage is massive.

Forest damage period 1985-1997 was 1.6 million hectares per year, and the damage this number increased in the period 1997-2000 to be 3.8 million hectares per year. This makes Indonesia one of the country to the level of damage to forests in the world.

Based on the results of Landsat image of 2000 there were 101.73 million hectares of forest and land in Indonesia that have been damaged, of which 59.62 million hectares of plantation in the forest area.

In Java, the 16-century to mid-18 the century to the existing natural forest, is still estimated around 9 million hectares. But at the end of the 1980s, closing the wide natural forests in only 0.97 million hectares or about 7 percent of the total island wide.

Forest damage occurred in the most serious is when the year 1997-1998, forest clearing occurs everywhere. Forest clearing going to do much in the individual by society and government. Trees that are hundreds of years have been exhausted within a few minutes.

Now start on the disaster by the people feel that there is in Java, from the large floods, hurricanes, several species extinction, water deficit, lack of food and whether the disaster is more to come. This damage is not directly have an impact on the changes order social, ecological, economic and political.

Many solutions have been made by several parties such as governments, NGOs, the intellectual, as well as from the community. Problem-solving in the forest is usually done with a variety of methods, such as seminars, workshops, planting a thousand trees, planting one tree per person, or solutions of others.

Any method that is done by some parties will feel difficult to get in, if we still can not appreciate the oxygen out of the corner of the green trees around us. Are we still waiting for a disaster like the first, like a new. Would have cut down trees that render a lot of us in the body.

Demam Berdarah Marburg  

Diposting oleh Achmad Fauzi

Pada tahun 1967, Tujuh dari 31 orang di Jerman dan Yugoslavia yang terserang demam berdarah, akhirnya meninggal dunia. Demam berdarah marburg, penyakit yang muncul pertama kali di kota Jerman yang bernama Marburg.

Penyakit demam berdarah marburg ini, awalnya menyerang dokter hewan dan teknisi laboratorium yang sedang menyiapkan biakan sel dari kera hijau Afrika (Cercopithecus aethiops). Sebanyak 25 orang yang bekerja di laboratorium tersebut, menderita sakit dengan gejala demam berdarah.

Sesudah temuan di Jerman dan Yugoslavia, penyakit marburg baru di temukan di Afrika, yakni di Johanesburg (1975), Uganda (1980), Kongo (1999), dan 56 meninggal dunia akibat dari penyakit marburg.

Kera hijau yang di peroleh dari Uganda- Afrika, di gunakan oleh peneliti untuk memproduksi vaksin polio manusia. Vaksin merupakan bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau "liar".

Vaksin diciptakan karena adanya sebuah penyakit yang menjalar di masyarakat. Seperti diketahui, tahun 1971-1987 Uganda mengalami kerusakan hutan hampir 50% dari luasan wilayahnya, Hal ini tentu berdampak pada hilangnya habitat dari satwa. Hutan rimba memiliki jenis satwa yang membawa virus, tanpa satwa tersebut menunjukkan gejala penyakit.

Hal ini mengingatkan pada negara Indonesia yang kehilangan hutan, periode 1990 hingga 2001 laju deforestasi (penebangan hutan) mencapai dua juta hektare per tahun. Satwa yang seharusnya berada di hutan, kini harus rela berada di kandang-kandang besi, ada yang untuk kesenangan atau hobi, atau juga untuk penelitian biomedis.

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang sekarang digunakan untuk penelitian biomedis, penelitian yang di lakukan dalam usaha menciptakan vaksin. Monyet ekor panjang banyak di gunakan oleh peneliti, biasanya di tangkap dari hutan atau berasal dari tempat penangkaran. Selain jenis satwa ini belum dilindungi, satwa ini juga mudah untuk memperolehnya, dan entah apa yang akan di bawa virus pada monyet ekor panjang, seperti kera hijau yang membawa penyakit demam berdarah marburg.

Tentunya kita semua tidak mengiginkan virus yang seharusnya berada di hutan, telah berada di samping kita semua, dan Seharusnya bangsa ini banyak belajar dari sejarah...

Monkeys in Central Java  

Diposting oleh Achmad Fauzi

Monkey attack means must be ready to attack, kill the monkey killed means should be ready"

Perhaps the words above the picture is long tail monkeys in Central Java. Community we are called long tail monkey with the word "monkey", or in scientific language is called Macaca fascicularis.

In some areas in Central Java, monkey middle attack agricultural plant communities. Attack by the monkeys do this, because many of result the reduced habitat or dwelling primates.

"Kera here the more violent" said one farmer Sepakung of Kabupaten Semarang, the area monkeys attack occurred. After the arrest of a large-scale monkeys in the area, fear not monkeys or stop the damage to crops and farmers, but will make a monkey is attacked and the more violent storm.

Originally farmers expect to be catching monkeys, monkeys in the hope that does not damage the crops of farmers. But even that would otherwise occur, the loss of farmers, because farmers have to be more awake monkey's attack.

This is proof that the arrest, persecution or even murder of the Lord being excessive, will not solve the problem. Sharing the room, sharing food with other creatures is a noble values that we ought to long-lasting.

Son of Island Kelapa  

Diposting oleh Achmad Fauzi

Kelapa Island is located in the Thousand Islands is one of the inhabited islands. A friendly community with a panoramic view of nature so beautiful lovely. Children play around the boats that stop by, play and laugh.

I will not ever forget the image above. A fun time, can tell when and Elang talking about with them. "Falcon is friendly for the ecosystem, without Elang akan island feels deserted and empty, without falcon fishermen not able to find the fish, without falcon I may not be in the children's Coconut Island.

Predators that have power to fly high, as if Indonesia inspiration that children are able and can hard Elang and hammer. The symbol always shows the greatness of the Creator, the symbol that is able to remind us of the balance of ecosystems, and always strive to maintain and everlasting.