Malam yang tiada henti. Kota Palangkaraya mengahadirkan sejuta warna bagi sejuta harapan. Aku berada di sudut lampu bundaran kota. Penjajah makanan siap meluangkan sajinya pada setiap jiwa hampa sang malam. Berjajar nan rapi penuh dengan rona sang bidadari.
Sesak terasa nikmat. Aroma kopi menyeruak dimana-mana. Cita rasa yang mulai menggelinding tatkala lidah menyantap berbagai hidangan. Kawan menjadi pelipur lara bagi keadaan malam ini.
Coba deh singgah di kota Palangkaraya. Kamu pasti tidak akan bisa melupakan derai setiap tawa, kala malam kau habiskan di bundaran kota. Lalu lalang takkan mampu membiaskan rasa, lalu lalang hanya menjadi bahan bagi jutaan palang pintu surga. Nikmati saja dan tertawa sambil menari bersama hembusan malam demi malam. Tiada lagi sang fajar, embun sudah hilang oleh rasa yang menyejukkan derainya bundaran. Bersama kawan-kawan menghabiskan malam.
Jika anda ke Kalimantan, atau sedang berencana ke Kalimantan Tengah. Coba tengok saudaramu di tengah kota, pada malam hari. Datang dan ungkapkan pada riuhnya malam di bundaran, niscaya semua kepenatan akan terasa hilang oleh luapan hati yang selalu tersembunyi. Nusantara akan selalu indah dan berseri, oleh tawa kesetiaan anda pada Indonesia.
This entry was posted
on 13.14
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
Categories
- Alam Semesta (2)
- Universe (4)
0 komentar